Puasa, bagi umat Muslim, adalah ibadah yang diwajibkan
pada bulan Ramadhan. Selama sudah mencukupi syarat, maka wajiblah ia berpuasa.
Selaku Muslim, tentu saja tujuan utama berpuasa adalah
sebagi bentuk pengabdian seorang hamba kepada Tuhannya. Namun ternyata terdapat
banyak hikmah yang terungkap di baliknya.
Salah satu fungsi puasa, seperti yang disabdakan oleh
Rasululllah saw. adalah untuk menahan nafsu. Karena tabiat berlebihan, baik
dalam makan maupun minum serta menggauli isteri, bisa mendorong nafsu berbuat
kejahatan, enggan mensyukuri nikmat serta mengakibatkan kelengahan. Dengan
berpuasa, kita bisa menahannya.
Selain itu, manfaat puasa yang lainnya adalah
mempersempit jalan aliran darah yang merupakan jalan setan pada diri anak Adam.
Karena setan masuk kepada anak Adam melalui aliran darah. Dengan berpuasa, maka
dia aman dari gangguan setan, kekuatan nafsu syahwat dan kemarahan. Karena itu
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjadikan puasa sebagai benteng untuk
menghalangi nafsu syahwat nikah, sehingga beliau memerintah orang yang belum
mampu menikah dengan berpuasa.
Secara kesehatan, ibadah puasa merangkum dua proses
anabolisme dan katabolisme sekaligus dalam satu waktu, sehingga ia bisa
memenuhi pasokan glukosa sebagai satu-satunya bahan bakar untuk sel otak dan
sebagai bahan bakar utama seluruh jaringan lainnnya.
Adapun alasan mengapa puasa Ramadhan itu harus sebulan
mungkin terjawab secara ilmiah oleh penelitian yang dilakukan oleh seorang
ilmuwan di bidang kejiwaan yang bernama Dr. Ehret. Ia menyatakan bahwa untuk
hasil yang lebih dari sekedar manfaat fisik, yaitu agar mendapatkan manfaat
mental dari aktivitas berpuasa, seseorang harus menjalani puasa lebih dari 21
hari.
ADS HERE !!!