Din Minimi resmi menyerahkan diri
bersama 120 anggotanya ke Badan Intelijen Negara (BIN). Sebelum menyerah, ia menuntut
6 hal yang menurut Sutiyoso, kepala BIN, tidak ada masalah dengan keenam
tuntutan tersebut.
Terlepas dari hal itu, siapa Din
Minimi sebenarnya? Bagaimana kesehariannya sehingga sepak terjangnya
menimbulkan pro kontra di masyarakat? Berikut kami merangkum 7 fakta menarik
tentang mantan kombatan itu.
Nama Asli
Orang-orang mengenalnya sebagai Din
Minimi. Sangat sedikit yang tahu nama asli dari mantan anggota GAM ini. Menurut
sebuah sumber informasi, nama asli dari Din Minimi adalah Nurdin bin
Ismail Amat.
Gelar ‘Minimi’ Bukan Miliknya
Hampir semua anggota GAM memiliki
gelar masing-masing yang didapatkannya berdasarkan ciri khas yang dimiliki. Namun
Nurdin justru mendapatkan gelar Minimi dari ayahnya. Dengan kata lain, ia ‘mewarisi’
gelar itu. Ayahnya dikenal dengan nama Ayah Minimi. Konon, Ayah Minimi
pernah ditembak dengan senjata minimi, namun tidak mempan karena memiliki ilmu
kebal. Itulah sebabnya, rekan-rekannya memanggilnya Ayah Minimi.
Pendiam Tapi
Sangat Ramah
Din Minimi adalah orang yang
pendiam. Ia tak banyak bicara. Tapi di balik kependiamannya itu, Din
Minimi adalah orang yang
sangat ramah dan mudah bergaul dengan kalangan tua muda sehingga mendapat
banyak simpati dari masyarakat.
Pernah
Bekerja Sebagai Operator Alat Berat
Setelah
perdamaian antara GAM dengan Pemerintah Indonesia, Nurdin dibebaskan dari penjara tanpa syarat (ketika menjadi anggota GAM, ia
tertangkap dalam sebuah razia). Dia hidup bergaul dengan warga seperti
biasa. Sehari-hari mantan kombatan
itu bekerja
sebagai operator beko (alat
berat) di salah satu perusahaan HTI milik pengusaha lokal.
Merantau ke Pekanbaru
Lama tidak mendapatkan pekerjaan,
Din Minimi pernah mengadu nasibnya hingga ke Pekan Baru. Namun karena satu dan lain
hal, ia pulang kembali ke Aceh hingga kemudian disorot media karena kembali mengangkat
senjata.
Dituding
Bertindak Kriminal Tapi Tidak Ditahan Polisi
Kelompok Din Minimi yang selama ini
dituding sering bertindak kriminal di Aceh itu tidak ditangkap dan ditahan oleh
polisi. Din Minimi cs dibiarkan bebas begitu saja tinggal bersama keluarganya.
Kepada
wartawan dalam konferensi pers pada
Selasa, 29 Desember 2015, Sutiyoso mengatakan bahwa Din Minimi dan pengikutnya
bukan kelompok pemberontak. Mereka
hanyalah kelompok yang kecewa terhadap kinerja pemerintah daerah.
Berhasil ‘Perintahkan’ KPK Turun Tangan
Salah satu tuntutan Din sebelum
menyerahkan diri ke BIN adalah meminta agar KPK mengusut masalah korupsi di
Aceh. Sejauh ini, KPK belum menerima arahan secara resmi tapi mengaku siap
apabila diperintahkan. Ini adalah kejadian yang unik sebab seorang personal yang bukan pejabat pemerintah berhasil 'memerintah' KPK untuk turun tangan ke Aceh.
ADS HERE !!!