Menurut
Perjanjian Lama, kitab suci orang Yahudi dan Nasrani yang sudah tidak asli itu,
banjir zaman Nabi Nuh itu melanda seluruh dunia.
“Dan Tuhan melihat bahwa kejahatan manusia di bumi adalah besar,
dan bahwa setiap imajinasi dari pikiran-pikiran dalam hatinya hanya perbuatan
jahat. Dan ini menjadikan Allah menyesali bahwa Dia telah menciptakan manusia
di bumi, dan ini menyedihkan hati-Nya. Dan Tuhan berkata, “Aku akan membinasakah
manusia yang telah Kuciptakan dari permukaan bumi, kedua jenis yang ada,
manusia dan binatang, dan segala yang merayap, dan unggas-unggas di udara, yang
mereka telah mengecewakan-Ku yang telah menciptakan mereka. Akan tetapi, (Nabi)
Nuh mendapatkan kasih sayang di mata Tuhan.” (Kejadian, 6:
5-8).
Apakah
benar banjir terjadi di seluruh dunia? Ini fakta-faktanya.
1. Penggalian Padang Pasir
Pada tahun 1922 sampai 1934 Leonard Woolley dari The British
Museum dan University of Pensylvania mempimpin sebuah penggalian arkeologis di
tengah padang pasir antara Baghdad dengan Teluk Persia. Di tempat yang
diperkirakan dulunya pernah berdiri sebuah kota bernama Ur, mereka melakukan
penggalian.
2. Penemuan Lapisan-lapisan Tanah
Dari
permukaan tanah hingga lima meter ke bawah terdapat sebuah lapisan tanah yang
berisi berbagai benda yang terbuat dari perunggu dan perak. Ini benda-benda
peninggalan bangsa Sumeria yang diperkirakan hidup sekitar 3.000 tahun sebelum
Masehi. Mereka bangsa yang telah dapat membuat benda dari logam.
Di
bawah lapisan pertama itu mereka menemukan sebuah lapisan kedua berisi deposit
pasir dan tanah liat setebal 2,5 meter. Pada lapisan itu masih terdapat
sisa-sisa hewan laut berukuran kecil.
Yang
mengejutkan, di bawah lapisan pasir dan tanah liat itu terdapat lapisan ketiga
berisi benda-benda rumahtangga yang terbuat dari tembikar. Tembikar itu dibuat
oleh tangan manusia. Tidak ditemukan benda logam satu pun di lapisan itu.
Diperkirakan benda-benda peninggalan masyarakat Sumeria kuno yang hidup di Zaman
Batu.
3. Perkiraan Para Ahli
Diperkirakan
oleh para ahli, lapisan kedua itu adalah endapan lumpur akibat banjir yang
terjadi pada zaman Nabi Nuh. Banjir itu telah menenggelamkan masyarakat Sumeria
kuno —yang kemungkinan besar mereka adalah kaum Nabi Nuh— lalu lumpur yang
terbawa banjir itu menimbun sisa perabadan masyarakat tersebut. Berabad-abad,
atau puluhan abad kemudian setelah banjir berlalu, barulah hadir kembali
masyarakat baru di atas lapisan kedua itu, yakni masyarakat Sumeria ‘baru’ yang
peradabannya jauh lebih maju daripada masyarakat Zaman Batu yang tertimbun
lumpur itu.
4. Penyelidikan Arkeologis
Penyelidikan
arkeologis di beberapa tempat mendapatkan keterangan, banjir melanda daerah
yang memang sangat luas, yakni membentang 600 km dari utara ke selatan dan 160
km dari barat ke timur. Banjir itu telah menenggelamkan sedikitnya empat kota
masyarakat Sumeria kuno, yakni Ur, Erech, Shuruppak dan Kish.
5. Bukti Kebenaran Alquran
Terbukti,
banjir itu tidak melanda seluruh dunia, tetapi hanya melanda wilayah yang
didiami ummat Nabi Nuh. Daerah lain yang bukan wilayah ummat Nabi Nuh tidak
terlanda banjir. Hasil penyelidikan para arkeolog tersebut dengan firman Allah
dalam Al-Quran, bahwa Ia hanya membinasakan masyarakat suatu negeri yang telah
diutus seorang Rasul kepada mereka, lalu mereka mengingkarinya. Negeri lain
tidak.
“Dan tidaklah Rabbmu membinasakan kota-kota sebelum Dia mengutus
di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan
tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam
keadaan melakukan kezhaliman.” (Al-Qashash: 59).
6. Tidak Logis
Pertanyaan
yang mungkin muncul, apakah seluruh hewan di muka bumi ini dinaikkan ke perahu
Nabi Nuh? Para ahli kitab dari kalangan Kristen menafsirkan, seluruh hewan yang
ada di muka bumi, masing-masing sepasang, dinaikkan ke perahu Nabi Nuh. Sebab,
seperti dikatakan di awal, dalam kitab mereka dikatakan banjir terjadi secara
global. Jadi yang harus diselamatkan pun harus seluruh spesies makhluk hidup
yang ada di muka bumi ini.
7. Banjir Tidak Melanda Seluruh Dunia
Adapun
Al-Quran tidak menyebut banjir masa Nabi Nuh melanda seluruh dunia. Sebagaimana
dijelaskan pada berbagai ayat Al-Quran, adzab Allah hanya ditimpakan kepada
kaum yang zhalim yang mendustakan ajaran nabinya, tidak kepada kaum lain. Jadi
adzabnya pun hanya bersifat lokal atau regional.
ADS HERE !!!