Sepanjang sejarah Liga Champions Eropa, seluruh dunia menjadi saksi dari
pertarungan, kemenangan dan kekalahan tim-tim Eropa terbaik. Bagi penggemar sepak bola terutama fans berat tim
Eropa, tiap ajang pertandingan Piala Eropa termasuk final merupakan momen
dimana semua yang dramatis, inspiratif dan bahkan menimbulkan kemarahan
berkumpul jadi satu. Akan tetapi, seperti layaknya
semua ajang pertandingan olahraga kelas dunia, beberapa ajang final Piala Eropa
memiliki tempat istimewa di hari para penggemar sepak bola karena pertunjukan
keahlian luar biasa yang diberikan para pemainnya.
Berikut adalah ulasan singkat beberapa ajang
pertandingan final Piala Champion Cup yang dianggap terbaik, bersejarah dan
paling diingat.
1. Liverpool 4-3 AC Milan, 2005
Ini adalah pertandingan paling diingat oleh berbagai
generasi penggemar Liverpool, karena di ajang inilah Liverpool akhirnya
berhasil meraih kemenangan setelah sekitar 20 tahun hanya berhasil mendekati
gelar juara tanpa bisa mencicipinya.
Padahal, setelah awal yang tak menguntungkan dimana
gawang mereka kebobolan tak lama setelah pertandingan dimulai dan Kewell
cidera, Liverpool tetap harus melawan habis-habisan dan nampak benar-benar
ditekan walau masih bisa membuat skor imbang 3-3. Satu tendangan penalti dari
Alonso, yang sempat berhasil diblok si kiper Dida, dikembalikan lagi dengan
telak dan akhirnya membawa kemenangan bagi Liverpool.
2. Borussia Dortmund 3-1 Juventus, 1997
Sekilas, bagi para fans sepak bola, sudah jelas siapa
yang akan menjuarai laga final Piala Eropa tahun 1997. Borussia Dortmund adalah
si underdog, sementara Juventus, si Old Lady of Turin, secara dramatis
memenangkan Piala Eropa sebelumnya lawan Ajax dan bahkan pernah mengalahkan
Dortmund beberapa tahun sebelumnya di ajang yang sama, dalam apa yang nampak
seperti kemenangan mudah.
Akan tetapi, setelah 30 menit pertama, Dortmund mulai
memperkuat pertahanan dan menerapkan taktik yang sangat terorganisir khas
Jerman untuk membalikkan kedudukan. Pemain pengganti Lars Ricken menciptakan
sejarah sebagai pemain pengganti pertama di dunia yang mencetak gol hanya 15
menit setelah masuk lapangan. Dengan skor akhir 3-1, Jerman pun resmi
mempecundangi Italia tepat di perayaan 100 tahun Juventus.
3. Bayern Muenchen 1 (3)-1 (4) Chelsea, 2012
Datang ke Jerman sebagai kuda hitam, Chelsea secara
mengejutkan mengalahkan raksasa Jerman, Bayern Muenchen. Ini merupakan juara Liga
Champions untuk kali pertama chelsea. Chelsea yang tampil dengan tekanan suporter
lawan, dipaksa mengeluarkan jurus "parkir bus" alias bertahan dari
menit awal bermain. Sepandai pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga, itulah
pepatah yang tepat untuk Chelsea, karena akhirnya Chelsea harus memungut bola
dari gawangnya pada menit 83 melalui Thomas Muller. Saat pertandingan dikira
akan dimenangkan Muenchen, Didier Drogba memperpanjang nafas Chelsea dengan
sundulannya di menit ke 88. Di Extra time, lagi lagi dewi fortuna masih bersama
Chelsea, tendangan penalti Arjen Robben berhasil ditepis Cech. Dan akhirnya
Chelsea memenangkan pertandingan melalui adu penalti dengan skor 4-3.
4. Real Madrid
4-3 Stade de Reims, 1956
Final pertama Liga Champions (dulu Piala Champions)
yang digelar di Parc des Princes, Paris ini menghasilkan tujuh gol. Empat untuk
Madrid dan tiga untuk Reims. Sempat tertinggal dua gol lebih dulu, Madrid
berhasil memaksakan hasil imbang 2-2 di babak pertama. Di babak kedua, Madrid tertinggal
lagi 2-3 lewat gol Hidalgo pada menit 62. Namun akhirnya dua gol dari
Hector Rial (menit 79) dan Marquitos (menit 67) menjadi penentu gelar pertama El Real.
5. MU 2-1 Bayern Muenchen, 1999
Partai final 1999 adalah partai final paling dramatis
sepanjang sejarah Liga Champions Eropa. Bagaimana tidak. Karena saat itu hingga
menit kesembilan puluh waktu normal, Bayern Muenchen masih unggul satu gol atas
Manchester United lewat tendangan bebas Mario Basler di awal babak pertama.
Keajaiban pun datang saat waktu tambahan diberikan wasit. Dua pemain pengganti
Manchester, Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solksjaer berhasil menjebol gawang
Oliver Kahn dalam waktu tiga menit. Munich cry, United fly.
6. FC Porto 2-1 Bayern Muenchen, 1987
Bayern Muenchen difavoritkan menjadi juara Liga
Champions saat itu, setelah di semifinal menyingkirkan Real Madrid. Sedangkan
sang calon lawan, FC Porto menghentikan laju Dynamo Kyiev di semifinal. Gol
Ludwig Kogl di menit kedua puluh lima mendekatkan piala jatuh ke Jerman. Namun
di menit ke tujuh puluh tujuh, legenda asal Aljazair milik FC Porto, Rabah
Madjer membuat kedudukan imbang dan tiga menit kemudian Filho Juary mengunci
kemenangan Porto dan membawa piala pulang ke tanah Portugal.
7. Real Madrid 4-1 Atletico Madrid, 2014
Yang teranyar tentu saja final yang baru saja selesai
beberapa hari lalu. Sempat tertinggal satu gol di babak pertama, Madrid
akhirnya membalikkan keadaan hingga babak perpanjangan waktu dengan skor 4-1.
Gol sundulan Diego Godin di menit 36 sempat membuat
para pemain Madrid panik. Terus menekan, mereka akhirnya mampu mencetak gol
lewat sundulan Sergio Ramos di masa injury time babak kedua. Skor imbang 1-1
bertahan hingga waktu normal berakhir dan extra time menjadi solusi demi
menemukan pemenang di laga ini. Pada masa extra time, Gareth Bale sukses
membawa Los Blancos berbalik unggul di menit 110. Setelahnya, Marcelo
dan Cristiano Ronaldo mencetak gol di menit 118 dan 120. Hingga akhir laga,
skor 4-1 untuk kemenangan Madrid bertahan.
ADS HERE !!!