Kematian
adalah sebuah hal yang tidak lucu sama sekali. Tapi di beberapa situasi,
kematian menjadi sebuah hal ironi karena berbagai hal. Misalnya, ada seorang
penemu yang justru mengakhiri hidup karena menjadi korban dari penemuannya.
Atau ketika seseorang yang dikenal tangguh justru meninggal karena hal-hal
kecil yang tidak terduga sebelumnya. Atau juga karena kecerobohan untuk
membuktikan sesuatu yang kadang terlihat konyol.
Berikut
kami merangkumnya untuk Anda dalam 7 Kematian Paling Ironis dalam Sejarah.
1. John
Sedgewick (1864) – Melecehkan Musuh Malah Tertembak
John
merupakan jenderal Union Army dalam perang sipil AS. Ia tewas dalam baku tembak
di gedung pengadilan Spotsylvania. Ketika ia melihat anak buahnya bersembunyi
dari incaran penembak jitu pihak musuh, John maju dan menghardik mereka,
“Mengapa kalian menghindar seperti ini? Mereka bahkan tidak bisa menembak
seekor gajah dalam jarak sejauh ini.”
Sejenak
setelah mengatakan hal itu, John tertembak tepat di bawah mata kirinya dan
seketika itu pula ia tewas.
2. Bobby
Leach (1926) – Petualang dan Kulit Jeruk
Leach
merupakan seorang petualang pemberani. Ia adalah laki-laki pertama yang
melintasi air terjun Niagara dengan menggunakan sebuah drum (barel). Tapi
meskipun dikenal nekat hingga berkali-kali cedera, Leach tidak mati dalam
petualangannya. Ia mati karena tergelincir setelah menginjak kulit jeruk!
Kakinya yang luka membuatnya menderita kelemayuh (penyakit matinya jaringan
tubuh). Dua bulan kemudian, Leach tewas karena penyakitnya itu.
3. Marie
Curie (1934) – Radioaktif
Ahli kimia
ini dikenal karena dedikasinya di bidang radioaktivitas, menemukan dua unsur
kimia dan menjadi wanita pertama yang mendapatkan hadiah Nobel, bahkan ia
memenangkannya sebanyak dua kali. Ironinya, Marie yang bergelut dalam dunia
radioaktif justru mengakhiri hidupnya karena terpapar radiasi yang menjadi
fokus penelitiannya.
4. Charles
Rolls (1910) – Kecelakaan Pelopor Penerbangan
Rolls
merupakan salah satu pendiri Rolls-Royce, perusahaan otomotif terkenal yang
kemudian memberi perhatian khusus di dunia penerbangan. Ia menjadi orang
Inggris pertama yang mendapat lisensi penerbangan. Meski telah meninggal, peninggalannya
di bidang penerbangan masih terus dipakai oleh berbagai perusahaan penerbangan
hingga saat ini. Wajar jika kemudian ia disebut-sebut sebagai pelopor
penerbangan dunia. Ironisnya, Rolls yang meninggalkan banyak penemuan berharga
di bidang penerbangan itu justru meninggal karena kecelakaan udara. Pada Juli
1910, pesawatnya mengalami kerusakan di bagian ekor dan mengalami kecelakaan
fatal.
5. Clement
Vallandigham (1871) – Pengacara yang Membela Klien Hingga Mati
Vallandigham
merupakan seorang politisi Amerika yang juga seorang pengacara. Suatu kali,
dalam kapasitasnya sebagai pengacara ia menangani kasus seseorang yang membuat
onar di sebuah bar dan dituduh menembak seseorang. Untuk membebaskan kliennya,
Vallandigham menyebutkan di pengadilan bahwa korban menembak dirinya sendiri
ketika sedang berkelahi dengan kliennya. Vallandigham tanpa ragu
mendemonstrasikan hal itu di pengadilan. Ia mengambil sebuah pistol yang
disangkanya kosong lalu meletakkanya di perut. Setelah menarik pelatuk, pistol
melengking keras dan sebuah peluru bersarang di perutnya persis seperti yang
terjadi pada korban kliennya. Ironinya, kematian Vallandigham berhasil
membebaskan kliennya dair tuduhan.
6. Garry
Hoy (1993) – Percobaan Kedua yang Gagal
Hoy adalah
seorang pengacara di Kanada. Suatu kali, ia ingin menunjukkan kepada
siswa-siswanya bahwa dinding kaca di lantai 24 gedung Toronto-Dominion Center
tidak bisa pecah. Ia lalu meyakinkan siswanya dengan menghempaskan tubuhnya ke
dinding kaca. Kaca memang tidak pecah tapi bingkai penahannya lepas yang
kemudian menyebabkan Hoy terjatuh dari lantai 24. Usut punya usut, rupanya Hoy
telah mencobanya malam sebelumnya dan ia berhasil. Sayang, di percobaan kedua,
maut malah menjemputnya.
7. Kolonel
Pierpoint (1864) – Pengatur Lalu Lintas yang Justru Tertabrak Mobil
Pierpoint
dikenal sebagai penemu lampu lalu lintas pertama di London. Ia kala itu melihat
menyeberangi jalan menjadi sangat susah karena kereta kuda (waktu itu belum ada
mobil) yang lumayan banyak. Karenanya, Pierpoint membuat aturan penyeberangan
(lampu hijau) demi keselamatan pejalan kaki di jalan raya. Ironisnya, beberapa
tahun kemudian ia malah mati karena ditabrak sebuah taksi.